DPMK Berau Upayakan Jembatani Potensi Kampung dengan Instansi Lain
TANJUNG REDEB – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau terus berupaya mendampingi setiap kampung memaksimalkan dan memanfaatkan potensi kampung. Meskipun, dalam pelaksanaannya kerap dihadapi sejumlah masalah.
Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu menerangkan, menaruh perhatian besar dalam pendampingan kampung memaksimalkan potensinya.
“Kami komitmen untuk laksanakan itu, sehingga kampung tidak merasa sendiri dan kita bisa memantau perkembangannya untuk kebaikan daerah,” ujarnya, Minggu (18/2).
Dalam beberapa kasus, ia mencontohkan yang terjadi belakangan ini. Kemunculan seekor buaya bongsor di Kampung Sukan Tengah yang cukup menghebohkan.
Berdasarkan pengakuan Kepala Kampung Sukan Tengah, Bunyamin, kemunculan buaya merupakan hal yang lumrah dihadapi masyarakatnya. Permasalahannya timbul ketika pengembangan dan upaya memaksimalkan potensi kampung kerap tersendat dengan kondisi itu.
“Tentang buaya itu, sempat dilaporkan juga ke Diskan, dan dilanjutkan ke instansi terkait penanganannya,” ujarnya.
Hal ini diakui memang jadi kendala, ketika perkampungan berdampingan dengan habitat satwa liar di alam. Sehingga, terkadang bersinggungan dengan kegiatan masyarakat, bahkan usaha-usaha masyarakat. Misalnya kerusakan tambak-tambak masyarakat yang dimakan oleh buaya.
“Kami juga tidak tahu berapa banyaknya, kalau banyak ya memang akhirnya mengganggu dan menghambat kampung mengembangkan potensinya,” terangnya.
Hal serupa juga terjadi di Bidukbiduk, di mana wisata Danau Dua Rasa Labuan Cermin sempat ditutup dan pengelolaan terhambat lantaran kemunculan buaya di lokasi wisatawan. Hal ini tentu mengganggu, meski di satu sisi kawasan tersebut memang merupakan alam liar.
“Hal seperti ini memang tidak bisa diselesaikan sendiri, kami (DPMK) menjadi jembatan agar kampung-kampung bisa koordinasi lintas instansi,” ujarnya.
Hal ini juga sudah menjadi perhatian DPMK, sehingga untuk Sukan Tengah, nantinya akan dikembangkan agrowisata di sekitar Bendungan Beribit. Upaya ini menjadi salah satu langkah mendorong kampung memaksimalkan potensi dengan sumber daya yang ada dengan sebaik mungkin.
“Sudah ada beberapa gazebo yang dibangun di sana, tentu untuk tujuan memaksimalkan potensinya,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong pemanfaatan potensi kampung diarahkan menjadi usaha kampung melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK). Sehingga, pemanfaatan yang baik oleh lembaga kampung mampu menarik pendapatan asli kampung mereka.
“Kita arahkan itu, bagaimana memanfaatkan sumber daya dengan melalui BUMK sehingga menaikkan PAK,” jelasnya.
Tentu, pemanfaatan yang apik oleh BUMK perlu sumber daya manusia yang kompeten. Peningkatan itu sangat diperlukan agar pengelolaan potensi kampung maksimal di tangan yang kompeten. Sehingga, analisa yang dilakukan dan bagaimana menjalankannya bisa tepat sasaran.
“Usaha yang mereka (kampung, red) jalankan harus ada analisa yang tepat agar bisa maksimal,” ujarnya.
Terakhir, Tenteram juga mendorong kampung-kampung yang berdampingan dengan perusahaan agar bisa menangkap peluang kerjasama yang baik. Sehingga, perusahaan juga diharapkan membuka jalan kemitraan dengan usaha yang dijalankan kampung agar berjalan dengan baik.