Dishub Upayakan Wisatawan Satu Pintu, Imbas 2 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Speedboat di Maratua

Dishub Upayakan Wisatawan Satu Pintu, Imbas 2 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Speedboat di Maratua

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Berau, Andi Marewangeng membenarkan peristiwa tersebut. Dalam keterangannya, pihaknya turut prihatin atas kejadian nahas tersebut. Peristiwa terbaliknya speedboat tersebut menewaskan dua orang, dan speedboat tersebut berasal dari Kota Tarakan. Dirinya sendiri mengaku belum memegang manifest secara utuh, sebab rombongan tidak masuk melalui dermaga di Berau.

“Kami (Dishub, red) belum pegang datanya, memang mereka berasal dari Tarakan,” terangnya.

Oleh sebabnya, kejadian ini akan disambut dengan rapat koordinasi di Dinas Perhubungan untuk membahas bagaimana peraturan yang akan diterapkan ke depannya. Sehingga ke depan kejadian serupa tidak terulang kembali. “Kami dalam waktu dekat ini akan bahas bersama jajaran kami,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ewang -sapaan akrabnya- menerangkan, ke depan masuknya wisatawan di Berau akan melalui satu pintu terpadu di Pulau Derawan. Saat ini sendiri, pembangunan Dermaga Pulau Derawan masih dalam proses pengerjaan.

“Memang rencana kami akan seperti itu, mereka (wisatawan, red) akan masuk lewat satu pintu sehingga terdata dengan apik,” tuturnya.

Ditegaskannya, dalam kejadian nahas itu tidak melakukan pelaporan. Sehingga pihaknya juga tidak mengetahui keberadaan perjalanan tersebut. Namun dengan mendirikan pintu masuk terpadu, maka seluruh wisatawan akan masuk dan melapor melalui Dermaga Pulau Derawan.

“Ini akan meningkatkan pengawasan kita terhadap masuknya wisatawan ke wilayah wisata kita, khususnya ke Pulau Derawan dan Maratua,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan penyedia jasa asuransi Jiwasraya Tarakan, untuk menjadi penyedia asuransi kepada wisatawan yang datang dan berwisata di Berau, khususnya pada kepulauan sehingga wisatawan bisa lebih terlindungi dengan asuransi perjalanan.

“Kita tentu tidak menginginkan kejadian seperti ini terjadi lagi, namun memang harus diantisipasi. Salah satunya dengan ikut asuransi perjalanan. Nantinya setiap asuransi hanya seharga Rp 2 ribu saja,” bebernya.

Terlebih hal ini sebagai langkah menangani kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini terjadi. Sehingga ke depan selain memberikan rasa aman, juga untuk meningkatkan PAD Berau dari sektor pariwisata yang selama ini digaungkan. (*/sen/sam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *