Dishub Upayakan Wisatawan Satu Pintu, Imbas 2 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Speedboat di Maratua

Dishub Upayakan Wisatawan Satu Pintu, Imbas 2 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Speedboat di Maratua

MARATUA – Sebuah speedboat dengan nama lambung SB. VJM 79 asal Kota Tarakan mengalami kecelakaan tunggal di sekitar perairan Maratua, tepatnya antara perairan Pulau Kakaban dan Maratua yang membawa wisatawan lokal asal Kota Tarakan dan menewaskan 2 orang pukul 09.00 Wita, Sabtu (10/2).

Kapolsek Pulau Maratua, Iptu Taufik menerangkan, dari data yang dihimpun speedboat tersebut membawa 18 orang dewasa, 3 anak-anak, 1 motoris, dan 1 pembantu motoris, serta 3 orang pemandu yang berasal dari beberapa wilayah, berangkat dari Tarakan.

“Terdapat 23 orang itu yang dari Tarakan data manifest-nya. Dan jumlah korban yang meninggal dunia ini ada dua orang, korban sempat diberikan pertolongan pertama di Klinik Maratua,” ujarnya, Minggu (11/2).

Kedua korban meninggal dunia dalam kecelakaan speedboat diketahui merupakan perempuan bernama Sumiyar dan Asih yang belakangan diketahui bukan warga Tarakan, melainkan pekerja yang merantau dan bekerja di Kota Tarakan. Kedua korban meninggal dunia tersebut sekitar pukul 17.00 wita langsung diantar ke RSUD dr Abdul Rivai.

“Satu korban bekerja di perusahaan, dan satu lagi merupakan ASN. Kemudian korban yang selamat termasuk anak-anak masih kami amankan bersama tim muspika Pulau Maratua hingga hari ini (kemarin, red),” ungkapnya.

Untuk selanjutnya, seluruh korban selamat akan diantar ke Pulau Derawan untuk mengambil beberapa barang bawaan mereka yang berada di penginapan. Setelah itu, korban selamat akan diantar ke Dermaga Sidayang, Tanjung Batu, untuk selanjutnya kembali ke kediaman masing-masing.

DIEVAKUASI: Salah satu korban laka laut sedang dievakuasi untuk mendapatkan perawatan di Klinik Maratua. (BPBD BERAU UNTUK BERAU POST)

“Beberapa korban selamat sudah membeli tiket penerbangan langsung dari Berau menuju Jakarta. Kalau cuaca memungkinkan dan aman, maka Senin (12/2) akan segera diantar,” tuturnya.

Taufik menjelaskan, kronologis kejadian yang dimulai dari tujuan awal para penumpang dari Tarakan yaitu Pulau Derawan dan sempat bermalam satu hari sejak tiba hari Jumat (9/2) lalu. Kemudian pada Sabtu (10/2) pagi, wisatawan bertolak ke Pulau Maratua pukul 07.00 Wita. Ia pun mengatakan penyebab awal mula terjadi saat hendak ke Maratua melewati perairan Pulau Kakaban dengan cuaca buruk.

“Speedboat tersebut dihantam ombak yang tinggi dari arah sebelah sisi kiri saat hendak melewati Pulau Kakaban, sehingga posisi penumpang ini bergeser dan menyebabkan tidak stabil dan speedboat tersebut terbalik diperkirakan pukul 09.00 wita lewat,” paparnya.

Setelah menerima informasi akan kejadian itu, pihaknya langsung menggerakkan tim untuk melakukan pertolongan pertama, yang juga melibatkan bantuan warga setempat termasuk unit longboat (kapal kayu bermesin satu dengan ukuran lebih panjang).

“Adanya informasi itu kami langsung gerak cepat. Meminta bantuan warga setempat termasuk longboat kita kerahkan tiga unit, dan motoris speedboat yang ada lakukan pertolongan pertama dan membantu evakuasi korban,” terangnya.

Sementara untuk speedboat terbalik sudah diamankan dan berada di Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua. Evakuasi speedboat sempat mengalami kesulitan lantaran ombak tinggi dan musim angin utara, sehingganya speedboat sementara dikaitkan pada dermaga di Kampung Payung-Payung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *