Jelang Uji Coba Taksi Terbang yang Akan Diterapkan di IKN, Pemerintah dan Investor Survei Kelaikan Dua Bandara

Jelang Uji Coba Taksi Terbang yang Akan Diterapkan di IKN, Pemerintah dan Investor Survei Kelaikan Dua Bandara

Dua bandara di Kaltim akan dipilih menjadi lokasi proof of concept (POC) atau demonstrasi mobilitas udara perkotaan (urban air mobility) untuk diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

OTORITA IKN bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan survei lokasi proof of concept mobilitas udara perkotaan di Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan, dan Bandara APT Pranoto Samarinda, pada Senin (5/2) dan Selasa (6/2) lalu. POC menjadi bagian dari teknologi transportasi dan mobilitas cerdas berbasis mobilitas sebagai layanan yang akan diterapkan di smart city atau kota cerdas di IKN.

Survei tersebut juga diikuti oleh Korean Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC). Sebelumnya, HMC telah menandatangani nota kesepahaman dengan Otorita IKN untuk membangun ekosistem advanced air mobility di Indonesia pada saat perhelatan B20 Summit di Bali akhir tahun 2022. Pada survei ini, terdiri atas rapat pembahasan potensi lokasi dan pengumpulan data untuk keperluan POC, serta survei sisi udara pada masing-masing bandara.

Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menyatakan, perusahaan asal Korea Selatan itu memberikan dukungan kuat untuk inisiatif kolaborasi antara bandara di Kaltim. Salah satunya segera diwujudkannya bentuk uji coba mobilitas udara perkotaan untuk implementasi teknologi maju di IKN dan kota sekitarnya. “Penguji cobaan moda mobilitas udara perkotaan ini dilaksanakan sebelum HUT Ke-79 RI di tahun ini. Momentum ini hanya ada melalui pembangunan IKN dan harus dimanfaatkan. Kita berharap ada teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk penciptaan, pengembangan, dan ada peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resminya kemarin.

Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita IKN Tonny Agus Setiono mengingatkan pentingnya kolaborasi yang komprehensif antara pemerintah dan swasta, serta kelayakan moda. Uji coba yang dilakukan, sambung dia, harus dilakukan dengan pengkajian dan sertifikasi yang matang. Juga perlu dilanjutkan untuk studi mengenai kelayakan operasional dan penyusunan rekomendasi lingkup kebijakan baru dalam mobilitas udara perkotaan.

“POC (demonstrasi mobilitas udara perkotaan) ini tidak hanya berfokus dalam pengembangan kelaikan moda, tetapi juga pengembangan sistem, sumber daya manusia, dan perangkat kebijakan ke depannya,” katanya. Direktur Corporate Affairs Hyundai ASEAN Tri Wahono mewakili Hyundai Motors menyampaikan bahwa pihak Hyundai akan menentukan lokasi sesuai asesmen dalam rangkaian kegiatan demonstrasi mobilitas udara perkotaan ini.

“Kami akan berkoordinasi dan bekerja sama secara optimal kepada stakeholder yang terlibat dalam uji coba ini,” ujarnya. Lanjut dia, POC yang akan dilaksanakan di Bandara SAMS Sepinggan atau Bandara APT Pranoto mencakup uji coba pemesanan moda first-mile dan last-mile menggunakan layanan mobil listrik serta uji coba moda mobilitas udara otonom (autonomous air mobility). Survei ini didampingi oleh Otoritas Bandara (Otban) Wilayah VII Kaltim, operator Bandara APT Pranoto Samarinda, Angkasa Pura (Injourney), serta Airnav Balikpapan dan Samarinda.