Badan Usaha Otorita Susun Kerja Sama Gaet Minat Investor Asing ke IKN
BALIKPAPAN-Setelah empat kali melakukan seremoni dimulainya peletakan batu pertama pembangunan atau groundbreaking proyek infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), pemerintah akhirnya menyiapkan mekanisme kerja sama untuk investor asing. Untuk diketahui, sepanjang groundbreaking sejumlah proyek di IKN, semuanya berasal dari modal swasta dalam negeri. Seperti pembangunan hotel, rumah sakit, hingga mal.
Dalam keterangannya Senin (5/2), Direktur Utama Badan Usaha Otorita IKN Boyke Soebroto mengatakan, pihaknya akan melakukan pemetaan terhadap area di IKN yang akan digarap oleh investor asing untuk segera dikerjakan. Hal itu menindaklanjuti hasil pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo yang mengarahkan agar Badan Usaha Otorita IKN berkolaborasi dengan Indonesia Investment Authority (INA) dalam menggarap minat investor asing.
“Jadi tadi arahan Bapak Presiden, kami itu diminta berkolaborasi dengan INA. Karena INA saat ini sepertinya sangat dipercaya oleh investor asing,” katanya di Istana Negara, Jakarta. Ia mengatakan, Badan Usaha Otorita IKN akan melaksanakan arahan itu. “Karena fungsi kami sebagai ‘master developer’ itu harus menyiapkan prasarana dan sarananya, termasuk lahan atau tanah itu,” katanya. Pihaknya juga akan menindaklanjuti arahan presiden melalui pembicaraan teknis yang berkaitan dengan mekanisme dan arah business to business (B to B) yang melibatkan INA dengan investor asing.
Lanjut Boyke, peta kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) seluas 6 ribuan hektare di IKN saat ini sudah sampai pada detail desain. “Nanti tinggal perusahaan asing itu akan masuk di persil yang mana, akan bangun apa. Karena di KIPP seluas 6 ribuan sekian hektare itu sudah jelas, bukan tanah hamparan yang tidak terzonalisasi tapi persilnya sudah jelas,” ujarnya. Pihaknya masih menantikan usulan dari investor asing yang memuat bentuk investasi yang akan ditanamkan di IKN.
“Misalnya kan gini, saya mau bangun rumah sakit, oke, kita cari persil mana rumah sakit,” katanya. Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyampaikan, pembangunan IKN hingga akhir Januari 2024 telah berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Sampai akhir Januari 2024, pembangunan IKN telah mencapai 71,47 persen dari target yang ditetapkan pada tahap 1, angka ini juga melebihi target. Ini membuktikan komitmen kami untuk terus bekerja mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota yang layak huni dan dicintai atau liveble and loveable city,” kata Bambang. Dia menjelaskan, pembangunan IKN tahap 1 terdiri dari empat groundbreaking 1 hingga 4 yang telah dilaksanakan pada September, November, Desember 2023, dan Januari 2024. Ada delapan sektor utama yang dibangun termasuk hotel, hunian, ritel dan logistik, perkantoran, pendidikan, kesehatan, energi dan transportasi, serta area hijau.
Menurut Bambang total investasi yang telah masuk untuk pembangunan IKN tahap 1 mencapai Rp 47,5 triliun, dengan porsi investasi swasta mencapai Rp 3 5,9 triliun. Lebih lanjut, saat ini sudah ada sekitar 350 Letter of Intent yang diterima oleh Otorita IKN dan tengah dikaji. Proses yang mendetail dilakukan untuk dapat memberikan kerja sama yang saling menguntungkan, terutama bagi pembangunan IKN.